HINDARI PENULISAN ASS,ASSKUM,MOHD, MOSQUE, 4JJI,MECCA !!!
Bagi akhy wa ukhty yang masih suka menggunakan kata ...
"Ass, Askum" dalam ucapan salam.
"Mohd" untuk panggilan nama Nabi Muhammad.
"Mosque" untuk panggilan sebuah masjid.
"4JJI" untuk panggilan Allah SWT.
"Mecca" untuk sebutan Mekah.
Gunakan sesuai dengan aturannya yuuuk...
Karena arti dari kata tersebut adalah --->
Bismillah...
Jika kita seorang muslim/muslimah, alangkah baiknya mengindahkan hal
yang mungkin kita anggap kecil, tapi besar makna dan pengaruhnya.
*janganlah bilang Mosque tapi Masjid, karena organisasi Islam menemukan bahwa Mosque adalah nyamuk.
*jangan menulis MECCA tapi MEKAH, karena MECCA adalah rumah anggur/bir.
*jangan menulis Mohd tapi Muhammad, karena Mohd adalah anjing bermulut besar.
*jangan menulis 4JJI tapi Allah SWT, karena 4JJI artinya for judas Jesus Isa al masih.
*jangan menulis Ass atau Askum dalam salam tetapi Assalammu'alaikum
(karena salam adalah doa, atau jika tidak sempat lebih baik tidak sama
sekali), karena Ass artinya pantat mu, dan Askum artinya celakalah kamu.
Sahabatmu (sen)
Silakan LIKE N SHARE
Semoga bermanfaat... indahnya berbagi ^_^
Salam ukhuwah...
Sabtu, 15 Desember 2012
Sabtu, 03 November 2012
Minggu, 09 September 2012
Selasa, 03 Juli 2012
Sabtu, 31 Maret 2012
NYAMPLUNG.
Tumbuhan ini seperti asing didengar oleh anak-anak di jaman
sekarang, karena keberadaan tumbuhan tersebut
dibilang jarang ditemui di daerah-daerah tertentu..
Buah nyamplung berbentuk
bulat seperti duku tetapi didalamnya ada tempurung yang melindungi buah biji,
anak –anak sering menggunakan buah nyamplung untuk mainan seperti peluit, setelah isinya dibuang dan dilubangi
untuk lubang tiupan udara.
Tanaman pohon nyamplung dapat dipanen mulai sejak umur 5 – 50 tahun, setiap panen biasa
menghasikan 200 kg / panen.
Para peneliti telah menemukan bahwa buah nyamplung mempunyai
kandungan minyak yang tinggi, dan dimungkinkan dapat untuk mengganti solar dan
minyak tanah.
Harga bahan bakar minyak dunia yang cenderung meninggi,
pemerintah selalu mengalami kesulitan untuk membuat kebijakan terhadap harga minyak , berefek
adanya demo-demo yang memicu pada kekerasan antara aparat dan para demonstran
yang kadang anarkis.
Jika hasil penelitian itu dioptimalkan diharapkan dapat
mengurangi beban kebutuhan bahan bakar solar dan minyak tanah, sekaligus
membuka lapangan kerja bagi pencari kerja yang dari tahun ketahun meningkat.
Jumat, 30 Maret 2012
MENULIS BAHASA JAWA
Bahasa Jawa
, Sunda dan Bali banyak kata yang
berarti sama dan kedua bahasa daerah ini juga menggunakan huruf Jawa, di Bali hanya
ada beberapa huruf yang tidak digunakan, seperti huruf th (bacanya tho bukan to)
dan huruf d ( yang bacanya da bukan dha )
Penulisan
Bahasa Jawa yang Baku sangat diperlukan bagi seorang Penulis yang menggunakan penuturan bahasa Jawa, memang
penulisan itu kadang dibaca terasa janggal antara apa yang diucapkan dengan apa
yang ditulis tidak sama, apalagi Penulis tidak konsisten terhadap tulisan yang
dipaparkan.
Pembelajaran
Bahasa Jawa yang diajarkan di sekolah-sekolah menggunakan bahasa baku, Harian
Suara Merdeka sering menulis dengan Bahasa Jawa dimana dapat membantu bagi Penulis,
bahasanya mudah dipahami dan berbobot walau masih banyak bahasa yang ditulis
perlu ditindaklanjuti dengan membuka kamus, karena tidak tahu artinya.
Mari kita
perhatikan contoh penulisan yang kadang kita dijumpai yaitu :
TULISAN BAKUNYA
|
MEMBACANYA
|
SEBAB
|
KETERANGAN
|
ARTINYA
|
wicaksana
|
Wicaksono
|
wicaksana dalam tulisan jawa tidak menggunakan taling tarung pada
huru s (sa) dan n (na)
|
Jika tidak menggunakan taling tarung maka dalam tulisan jawa hanya
menggunakan huruf H (ha)
|
Bijaksana
|
Lara (sakit)
Loro (2)
|
Loro
Loro
|
lara dalam tulisan jawa tidak perlu menggunakan taling tarung pada
huruf L (La) dan r (ra)
pada tulisan loro perlu adanya taling tarung
|
Coba perhatikan lara (artinya sakit) dan loro (artinya 2)
|
Sakit
Dua
|
Sithik
|
Sitik (penekanan agak berat pada tik)
|
Huruf th berbeda dengan t.
|
Coba perhatikan : kata tutuk (artinya mulut) dan thuthuk (artinya dipukul
dg alat pada bagian kepala) terasa jelas bedanya
|
Sedikit
|
Dhokar
Duwe
|
Dokar
Duwe
|
Huruf dh berbeda dengan d
Membacanya bukan dhuwe
|
Coba perhatikan : dhokar (artinya andong) dan (duwe artinya punya)
|
Andong/delman
Punya (mempunyai)
|
Menurut saya bahwa penulisan terhadap penuturan
bahasa dialek juga harus menggunakan penulisan yang baku. Bahasa Jawa terutama
bahasa krama ada yang antara tulisan dan bacanya beda contohnya:
TULISAN BAKUNYA
|
MEMBACANYA
|
ARTINYA
|
punika
|
meniko
|
adalah
|
punapa
|
menopo
|
apakah
|
Minggu, 25 Maret 2012
Sarasehan Komunitas Warung Megono, dengan tema " Mengangkat Bahasa Pekalongan sebagai Modal Kearifan Lokal" bertempat di Gedung Olah Raga Jetayu dihadiri oleh Wali kota Pekalongan dr. Basyir dan Wakil Walikota Alex, seminar ini dibuka oleh wakil walikota pada hari Sabtu, 23 Maret 2012 pukul 20.00 WIB dalam kursi undangan hadir pula wakil dari Kabupaten Pekalongan dan Batang diwakili oleh pejabat pentingnya.
Minggu, 19 Februari 2012
PERBINCANGAN TEMPO DOELOE.
Dalam sebuah kesempatan saya
bertemu dengan salah seorang pengusaha kuliner di tempat beliau buka usahanya
yaitu di Wonosobo, beliau bernama L.
Agus Tjugiarto tutur bahasnya sangat mengasikkan, bercerita tentang keadaan
Dieng dan Wonosobo, sangat menarik sekali perbincangan itu sambil mengelus jenggotnya
yang panjang terjuntai, pertemuan yang relative singkat itu seakan sudah kenal
lama dengan saya. Bapak yang berjenggot ini bukan hanya sekedar pengusaha hotel
dan kuliner saja tapi telah menulis tentang DIENG PLATEAU yang berada pada
ketinggian ±2093 m dpl terletak diantara dua daerah Kabupaten banjarnegara dan
Wonosobo.
Berdasarkan SK Gubernur Hindia
Belanda No 33, tanggal 6 September 1937. Nama Dieng berasal dari kata diyang atau dihyang yang artinya tempat Hyang / Dewa. Hyang sendiri artinya
arwah leluhur, sama artinya dengan tempat para dewa yang bagaikan nirwana
Sekitar abad ke-19 daerah Dieng Plateau sudah banyak dikunjungan orang baik
dari daerah sekitar maupun para turis mancanegara, namun sarana transportasi
belumlah sangat memadahi, banyaknya tikungan yang curam dan berkelok-kelok.
Kendaraan yang ada hanyalah andong, tandu dan kuda, dapat dibayangkan
transportasi menggunakan kuda atau tandu sambil menikmati keindahan alam
pegunungan.
Yang sangat mengesankan Bapak L.
Agus Tjugiarto memberikan gambaran tentang tarif transportasi waktu itu:
Sewa dokar/delman dari Wonosobo-Garung
Kuda setiap 1 pal ( ± 2 km)
Pengawal
Penandu 4 orang, tiap pal/orang
|
1,25 Gulden
0,25 Gulden
0,25 Gulden
0,05 Gulden
|
Minggu, 08 Januari 2012
(batik koleksi pramudiyono m.dh )
|
Kamis, 05 Januari 2012
KATANYA SIH… Sekarang ada beberapa kalangan beranggapan bahwa anak jaman sekarang tidak seperti dahulu, kalimat seperti itu sudah sering kita dengar, padahal makna kalimat tersebut bisa diartikan bahwa anak dulu sekarang sudah menjadi dewasa bahkan tua, sudah kakek-kakek dan nenek-nenek. Tidak seperti dahulu bisa diartikan anak dulu lebih pinter dibanding anak sekarang, nah kalau itu yang dimaksud boleh dijawab bahwa anak dulu yang sekarang sudah dewasa/tua dan hidup sampai sekarang, sebenarnya dia sudah banyak makan asam garam dan banyak pengalaman yang diperoleh secara non formal, sedangkan anak sekarang belum berpengalaman seperti anak dahulu karena pengalaman non formalnya. Diera sekarang ini kita akui bahwa perkembangan pendidikan sudah selangkah lebih maju dan setingkat lebih tinggi dibanding lima dasa warsa yang lalu, sekarang banyak anak yang menyandang gelar sarjana, anak-anak setingkat sekolah dasar sudah banyak yang mengenal dan dapat mengoperasikan computer dan main internet, justru terbalik para orang tua yang disebut-sebut pinter dibanding dengan anak sekarang tidak bisa mengoperasikan komputer , bermain internet atau faceebook, bahkan tidak sedikit orang tua yang sekarang dianggap pinter hanya tamatan SD atau SMP atau SMA dan berusia 50 tahun ke atas masih banyak yang tidak bisa mengoperasikan Hand phone secara optimal, paling-paling sms an dan telephone saja, tapi anak sekarang banyak yang menguasai dan menggunakan vasilitas yang ada di handphone . WIB : Anak sekarang lebih kritis terhadap apa yang diajarkan oleh guru di sekolahnya, seperti singkatan yang sering kita baca dan kita dengar melalui TV atau radio yaitu WIB : sudah jelas itu singkatan dari Waktu Indonesia Barat, tapi ada beberapa kalangan yang menyebut Waktu IndonesiaBagian Barat, nah semula pertanyaan itu kita anggap hal yang konyol, tetapi setelah kita pahami bahwa kata “bagian” itu mengandung makna yang sangat dalam terhadap wawasan Nusantara sebab Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengapa demikian apakah Indonesia tersebut merupakan negara serikat yang terdiri dari beberapa negara bagian? SELAT adalah laut sempit yang menghubungkan dua pulau, lalu sikecil yang duduk di kelas V sekolah dasar bertanya apa beda arti memisahkan dengan menghubungkan dalam pengertian selat? Orang tua yang bijaksana akan memberikan penjelasan bahwa dengan adanya selat bukannya kedua pulau itu dipisahkan, tetapi dihubungkan, terkadang kata memisahkan sering kita dengar, maka pantaslah jika menggunakan kata memisahkan banyak pulau-pulau yang ingin memisahkan dari NKRI ( itu hanya pendapat saya sebagai Penulis, maaf kalau pembaca kurang sependapat dengan argument saya) ROKOK : Pada bungkus rokok terdapat tulisan peringatan yang berbunyi, “ merokok dapat menyebabkan kanker dst….” Dari tulisan itu para perokok ada yang tidak takut terhadap akibat merokok, karena beralasan dari kata “dapat” yang artinya jika merokok belum tentu kena penyakit kanker dst. |
Langganan:
Postingan (Atom)